Pelatihan Bisnis Kuliner di Kulon Progo: Menggali Kreativitas Toping Yammie Ayam

Pada tanggal 6 Agustus 2024, sebuah pelatihan kuliner di Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, menjadi sorotan banyak pengusaha dan calon pengusaha kuliner. Pelatihan yang diselenggarakan di Kampus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Wates ini bertujuan untuk mengembangkan varian topping yammie ayam, dengan fokus pada peningkatan kreativitas dan daya saing usaha kuliner lokal. Pelatihan ini dibuka dengan sambutan hangat dari perwakilan Fakultas Teknik UNY, yang menekankan pentingnya inovasi dalam dunia kuliner sebagai kunci untuk bertahan dan berkembang di tengah persaingan pasar yang semakin ketat. Peserta yang hadir tampak antusias mendengar arahan dari para pakar dan praktisi di bidang kuliner.

Dwi Antar Wibawa, yang akrab disapa Pak Bowo, menjadi narasumber utama dalam pelatihan ini. Pak Bowo adalah pemilik usaha Mie dan Bakso Pakde Wonogiri, sebuah bisnis yang telah berakar sejak tahun 90-an dan terus berkembang hingga menjadi viral sejak dibukanya toko resmi pada tahun 2018. Dalam sesi berbagi pengalamannya, Pak Bowo mengungkapkan bahwa kesuksesan dalam bisnis kuliner tidak hanya bergantung pada kualitas produk, tetapi juga pada penerapan strategi bisnis yang tepat. Pak Bowo memaparkan konsep 4P—Product, Place, Price, dan Promotion—sebagai landasan strategi bisnisnya. Ia menjelaskan bagaimana keempat elemen ini saling berkaitan dan harus dikelola dengan baik untuk mencapai kesuksesan. Selain itu, Pak Bowo juga menekankan pentingnya menjaga integritas dan kejujuran dalam berbisnis, serta kebiasaan baik seperti bersedekah yang menurutnya turut berperan dalam keberhasilan usahanya.

Setelah sesi inspiratif dari Pak Bowo, peserta pelatihan diajak untuk langsung mempraktikkan ilmu yang mereka dapatkan. Tim pengabdi dari Program Studi Pendidikan Tata Boga, Fakultas Teknik UNY, yang dipimpin oleh Prof. Dr. Endang Mulyatiningsih, M.Pd., memberikan bimbingan langsung dalam pembuatan berbagai varian topping yammie ayam bersama Prihastuti Ekawatiningsih, Novi Trilisiana, dan Sunarni. Varian topping yang dibuat antara lain bakso, daging sapi cincang, ayam teriyaki, ayam jamur enoki, dan ayam charsiu. Para peserta terlihat sangat antusias dalam mengikuti setiap langkah pembuatan topping yang dipandu oleh tim dari UNY. Mereka diberikan kebebasan untuk berkreasi, mencoba berbagai kombinasi rasa dan tampilan yang diharapkan dapat meningkatkan daya tarik kuliner mereka. Bimbingan yang intensif dan suasana yang interaktif menjadikan sesi praktik ini sangat produktif.

Tidak hanya aspek kuliner yang dibahas, para peserta juga diberikan pengetahuan mengenai cara mendaftar di GoBiz, sebuah aplikasi merchant dari Gojek Indonesia. Melalui aplikasi ini, pengusaha kuliner dapat memperluas jangkauan pasar mereka dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi bisnis. Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk membantu para pengusaha lokal agar lebih kompetitif di era digital. Pelatihan ini tidak hanya memberikan wawasan baru tetapi juga keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan dalam usaha kuliner mereka. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para pengusaha kuliner di Kulon Progo dapat terus berkembang dan berinovasi, sehingga mampu bersaing di pasar yang semakin kompetitif. Dengan berakhirnya pelatihan, para peserta membawa pulang bukan hanya ilmu, tetapi juga semangat baru untuk mengembangkan usaha kuliner mereka dengan lebih kreatif dan inovatif. Mereka yakin bahwa dengan usaha yang gigih dan penerapan ilmu yang tepat, kesuksesan dalam bisnis kuliner bukanlah hal yang mustahil. [NT]