Fakultas Teknik Kampus Karangmalang, Yogyakarta, 55281
Bahasa Indonesia
English
Yogyakarta, Kamis 18 September 2025 – Kreativitas mahasiswa Program Seni Kulinari Kolej Vokasional Sultan Abdul Samad kembali mendapat sorotan melalui kegiatan pembentangan projek inovasi yang bertajuk “Keropok Hampas Kacang Soya”. Acara ini tidak hanya melibatkan sivitas akademika KV Sultan Abdul Samad, tetapi juga diikuti oleh dosen Pendidikan Tata Boga Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (FT UNY) dan mahasiswa Pendidikan Tata Boga UNY yang hadir sebagai peserta. Kolaborasi ini menjadi momen penting dalam memperkuat hubungan akademik dan memperluas wawasan lintas negara, khususnya dalam bidang kuliner dan inovasi pangan.
Projek inovasi ini merupakan hasil bimbingan Nur Afiqah binti Sazali selaku dosen, bersama dua mahasiswa yaitu Nur Syaza Hany binti Isma Fauzi dan Muhammad Arieff Wafiy bin Ismail. Dalam prosesnya, para mahasiswa dilatih untuk tidak hanya menghasilkan produk makanan yang enak, tetapi juga memiliki nilai gizi, manfaat lingkungan, serta potensi ekonomi. Melalui pendampingan intensif, ide sederhana berupa pemanfaatan sisa olahan kacang soya akhirnya berkembang menjadi produk keropok sehat yang unik dan bernilai jual.
Keropok Hampas Kacang Soya lahir dari pemikiran kritis untuk memanfaatkan kembali bahan pangan yang selama ini sering dianggap limbah. Hampas kacang soya, yang biasanya tersisa dari pembuatan susu soya maupun tahu, kaya akan protein nabati, serat pangan, asam amino, dan mineral penting. Sayangnya, bahan ini kerap dibuang tanpa dimanfaatkan lebih lanjut. Melalui penelitian kecil yang dilakukan mahasiswa, bahan tersebut berhasil diolah menjadi keropok renyah yang lezat, bergizi, dan ramah lingkungan.
Dalam presentasi, tim menjelaskan secara rinci manfaat dari inovasi ini. Mereka menekankan bahwa produk ini dapat menjadi alternatif camilan sehat untuk masyarakat luas, termasuk vegetarian. Selain itu, pemanfaatan hampas kacang soya juga mendukung praktik keberlanjutan karena mampu mengurangi limbah organik. Hal ini sejalan dengan isu global mengenai pengelolaan pangan berkelanjutan dan pentingnya mengurangi pemborosan makanan.
Kegiatan pembentangan berjalan dengan suasana interaktif. Para dosen Pendidikan Tata Boga FT UNY serta mahasiswa UNY yang hadir memberikan tanggapan positif, pertanyaan kritis, sekaligus masukan konstruktif untuk pengembangan produk. Diskusi yang terbangun tidak hanya membahas aspek rasa dan gizi, tetapi juga potensi pasar, strategi pengemasan, hingga peluang komersialisasi di masa depan. Kehadiran peserta dari UNY menambah semangat dan memperluas perspektif, karena ada pertukaran pengalaman antara mahasiswa dari dua institusi yang berbeda.
Selain mempresentasikan produk, mahasiswa KV Sultan Abdul Samad juga menceritakan perjalanan mereka dalam mengembangkan ide ini. Mulai dari tahap pencarian informasi, percobaan resep berulang kali untuk mendapatkan tekstur keropok yang pas, hingga uji rasa yang dilakukan dengan berbagai kelompok kecil. Proses tersebut mengajarkan mereka tentang ketekunan, kerja sama tim, serta pentingnya riset dalam inovasi kuliner.
Harapan besar disampaikan oleh tim pengembang, yakni agar Keropok Hampas Kacang Soya tidak berhenti hanya sebagai projek pembelajaran, tetapi dapat dikembangkan lebih lanjut hingga ke tahap produksi massal. Dengan kemasan menarik, standar kualitas yang terjaga, dan promosi yang tepat, produk ini diyakini dapat bersaing di pasaran sebagai camilan sehat yang ramah lingkungan.
Kegiatan yang berlangsung pada hari Kamis ini sekaligus menjadi wadah pembelajaran lintas negara. Para peserta, baik dari Malaysia maupun Indonesia, menyadari bahwa isu keberlanjutan pangan merupakan tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, inovasi-inovasi sederhana seperti Keropok Hampas Kacang Soya sangat penting untuk ditumbuhkan dan diapresiasi.
Melalui kegiatan ini, Kolej Vokasional Sultan Abdul Samad sekali lagi membuktikan komitmennya dalam melatih mahasiswa untuk tidak hanya terampil di dapur, tetapi juga mampu berpikir kritis, kreatif, dan peduli pada isu lingkungan serta kesehatan masyarakat. Inovasi ini menjadi contoh nyata bahwa pendidikan vokasi memiliki peran penting dalam menghasilkan solusi praktis untuk tantangan nyata di lapangan.
Foto Kegiatan:
Fakultas Teknik Kampus Karangmalang, Yogyakarta, 55281
Copyright © 2025,